Khasanah Batu Mulia Asal Indonesia

Batu akik alias batu cincin telah menjadi trend di Indonesia. Beragamnya jenis batu akik yang Indonesia miliki merupakan salah satu kekayaan tersendiri yang negri ini miliki. Batu mulia adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi sehingga diminati oleh para kolektor.  Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu akik. Batuan akik atau yang dalam istilah gemstone digolongkan sebagai batuan setengah mulia memiliki kekerasan kurang dari 7 mohs. Skala mosh merupakan ukuran kekerasannya yang menentukan pengkristalan sebuah batu mulia. Adapun batu mulia yang paling terkenal di dunia yakni Berlian, Saphire, Ruby, Zamrud, Topaz, Kecubung, dan Kalimaya. Beberapa batu akik yang berasal dari Indonesia diantaranya yaitu :

1. Aceh

Aceh terkenal dengan batu alamnya yang sering disebut dengan nama giok aceh (Nephrite Jade). Batu Giok Aceh bermacam-macam jenisnya, batu giok yang paling populer adalah jenis Idocrase dan giok solar. Aceh semakin heboh dengan ditemukannya batu giok seberat 20 ton oleh masyarakat di kawasan Gampong Krueng Isep, Kecamatan Beutong, Kabupaten nagan Raya. Untuk melestarikan batu asal aceh ini, Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA) akan membangun museum batu giok. Museum ini disebut-sebut sebagai museum batu giok pertama di dunia.

2. Sumatera Utara

Sebenarnya Sumatera Utara (Sumut) punya batu akik andalan, yaitu Batu Teratai Ungu, asal Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat. Batu ini sekarang sangat langka karena terjadi perburuan besar-besaran di sejumlah kawasan di Pangkalan Susu. Akibat kelangkaan tersebut, maka batu ini menjadi kurang populer.

3. Riau

Riau memiliki batu akik yang sangat beragam, mulai dari jangek, kecubung, batu logas, delima, bahkan giok maupun solar. Yang paling dibanggakan yaitu batu Laksamana Indragiri. Bongkahan batu alam ini, banyak dijumpai di dasar sungai Indragiri yang membentang dari hulu bagian Sumatera Barat, hingga mengalir ke Kabupaten Kuantan Singingi dan melintas ke Indragiri. Selain di kawasan dasar sungai, batu laksamana Indragiri ini juga ditemukan di sekitar perbukitan yang tidak juah dari bantaran sungai Indragiri. Batu akik laksamana ini, warnanya lebih kalem tidak terlalu mentereng sebagaimana warna batu akik jenis bacan. Kendati demikian, batu akik jenis laksamana Indragiri ini, paling tidak punya empat warna. Ada warna merah, kuning, oren dan warna lumut.

4. Bangka Belitung

Batu Meteor merupakan batu hasil penemuan oleh para penambang tradisional di kepulauan Belitung. Ratusan ribu tahun lalu Pulau Belitung dihujani benda langit yang bernama meteor. Batu meteor tersebut saat ini banyak diburu para kolektor, bukan hanya dari Indonesia, namun juga dari mancanegara. Batu meteor yang oleh orang belitung disebut Batu Satam ini hanya bisa ditemukan dan tidak bisa dicari dengan sengaja. Biasanya Batu Satam ditemukan saat para penambang timah melakukan penambangan.

5. Sumatera Barat

Sumatera Barat terkenal dengan Batu Akik Sungai Dareh. Batu sejenis giok ini diambil dari dasar sungai Batanghari yang kemudian diproses menjadi batu perhiasan yang indah. Batu Sungai Dareh termasuk batu mulia yang berjenis Idocrase dan disebut juga sebagai batu mulia Vesuanite. Selain keindahan corak serta warna Batu Sungai Dareh ini ternyata juga memiliki kelebihan lain yaitu tingkat kekerasan, yaitu sebesar 7 skala Mohs yang setara dengan batu jenis kecubung Amethyst.

6. Jambi

Batu sarang tawon atau teratai merupakan batu khas Provinsi Jambi. Batu ini awalnya memang mirip sarang tawon yang menggantung di atas ranting pohon. Alasan disebut Batu Sarang Tawon karena motif yang ada di dalam batu ini terlihat seperti sarang lebah atau tawon dengan serat atau ruas menyerupai gelembung dan lubang-lubang udara. Tetapi jika telah dibuat sebagai mata cincin maka motif sarang tawo tadi nampak seperti teratai. Batu ini merupakan fosil yang terbentuk dari terumbu karang dan beberapa makhluk laut lain yang ikut membeku dan mengkristal selama ribuan tahun. Warna dari batu ini pun bermacam-macam, seperti hijau, cokelat, putih, kehitaman, kuning dan merah.

7. Bengkulu

Bengkulu terkenal dengan batu akik Red Raflesia (Red Carnalian Chalcedony), orange raflesia, yellow raflesia, white raflesia. Air Lakok Kecamatan Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu daerah yang terkenal sebagai asal batu akik Bengkulu. Selain jenis-jenis batu Raflesia, bengkulu juga memiliki jenis Ruby atau akik Pink Lebong, batu akik dari Kabupaten Lebong ini memiliki kadar kristal yang cukup tinggi sehingga dikategorikan sebagai jenis batu ruby.

8. Sumatera Selatan

Batu akik jenis biru langit atau yang lebih dikenal dengan nama spritus, banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Batu jenis spritus asal Baturaja ini masuk kategori kalsedon. Batu ini dikenal juga dengan nama Blue Sky.  Masyarakat lokal mengenal pula dengan nama “Batu Spiritus” lantaran warnanya biru seperti spiritus, yang biasa digunakan untuk lampu api. Meskipun tidak masuk dalam 10 besar batu mulia yang terkenal di dunia, tapi skala mosh Blue Sky mencapai angka 7, melebihi batu Kalimaya dan Kecubung.

9. Lampung

Lampung memiliki beberapa jenis batu seperti Anggur Api (Fire Chalcedony) Way Kanan dan Bungur Tanjung Bintang. Anggur Api Lampung unik dan indah, batu ini memiliki gewang atau refleksi seperti kilatan api bila terkena bias cahaya atau sinar dari lampu senter. Gewang dari anggur api ini sangat berbeda dengan gewang dari batu kalimaya api atau fire opal dan juga batu ini lebih keras dibandingkan kalimaya api (batu anggur api memiliki tingkat kekerasan 6-7 sekala mohs).

Yang paling terkenal dari lampung yaitu Bungur Tanjung Bintang (Amethyst) memiliki ciri khas warna ungu bening yang juga sering disebut batu kecubung bungur itu, kini sering kali menjadi incaran banyak penghobi permata karena keindahan warnanya yang sangat menawan. Bahkan, batu yang sudah ikenal dan ditemukan masyarakat sejak 1970-an itu termasuk salah satu batu terbaik yang ada di Indonesia.